Tak ada lagi keraguan bagiku buat dirimu, bahwa ibu adalah mahluk setengah malaikat.
Tak ada lagi kata- kata didunia ini untuk menggambarkan kasih sayangmu.
Tak ada lagi kata- kata didunia ini untuk menggambarkan kasih sayangmu.
Tak ada lagi perlakuanku kepadamu yang dapat membalas perlakuanmu kepadaku sedari mengandung aku.
Tulus cintamu, kehangatanmu, rasa sayangmu, seperti cinta yang bermula tanpa awal dan tak ada akhirnya sampai kapanpun.
Cintanya tanpa batas. Mencintai tanpa sebab, mengasihi tanpa pamrih. Tak ada keraguan sedikitpun untuk memberikan segala perhatiannya, perlakuannya, hartanya, bahkan nyawanya untuk melahirkanku sampai mendidikku untuk menjadi kebanggaannya.
Walaupun kau kerap menelan lukamu sendiri. Untuk sebuah bahagia, yang terkadang justru kusia-siakan. Dan ku belum bisa memberi apa yang engkau inginkan namun engkau tiada henti memberiku kehidupan dan arti kehidupan itu sendiri.
Selalu memberikanku nasihat untuk kuat akan segala badai yang akan ku hadapi walaupun dilelah tatap matamu. Ibu…. engkau ingin selalu terlihat kuat didepanku. Anakmu….
Selalu terselip doa- doa dibalik jemari rapuhmu mengalir doa- doa yang kuat bagiku anakmu yang kadang lupa mendoakanmu…
Bahkan dari kata- kata kasarmu yang terlontar bersama tetesan air matamu. Aku tau masih ada doa yang tersirat didalam bola matamu. Sejuta harapan engkau harapan engkau berikan dalam setiap tetesan air matamu.
Di setiap helai rambut putihmu akan menjadi saksi ketabahanmu dan kesabaranmu mendewasakanku. Engkau selalu saja melukiskan kelembutan cintamu, melalui sebuah kesedihan dengan memaafkan segala kesalahanku.
Tak ada cinta tanpa keikhlasan, tak ada keikhlasan tanpa cinta. Begitu pun halnya seorang ibu. Cintanya selalu ikhlas tanpa batas. Semoga mimpi, doa, dan harapanku tersayap di nadimu…
Ibu…
Semoga ditelapak kakimu kelak, aku akan menemukan surga….
(Selamat Hari Ibu : 22 Desember 2011)
0 komentar:
Posting Komentar