Google Translate

Contact Me

Selasa, 20 Desember 2011

“Mengapa miskin selalu salah, dan kaya selalu benar”


Mengapa yang miskin selalu saja menjadi yang jahat dan mengapa yang kaya selalu saja dikatakan baik ? memang tak semua orang berpandangan seperti ini namun sebagian besarnya masyarakat selalu beropini demikian. Memang opini tersebut mempunyai sebab dan bukti konkret pada kehidupan, jadi tak ada salahnya jika pendapat itu dibenarkan.
 Contoh konkretnya bisa kita lihat sehari- hari di media massa, layar televisi, bahkan disekeliling kita. Pencurian, penipiuan, perampokan, penjambretan, pembunuhan, bahkan kabel- kabel dipinggir jalan, baut- baut rel kereta api mereka curi untuk memenuhi kehidupannya. Semua masyarakat saling berjuang melakukan apa saja untuk mempertahankan hidupnya. Dari mengais sampah mencari makanan sisa, jadi tukang sapu beras di pasar beras, sampai hal- hal yang kita nilai tidak manusiawi pun mereka lakukan hanya untuk mencari makanan memenuhi kebutuhan perut mereka.
Jika kita pikir lebih jauh dan berpandangan luas semua tak lepas dari kondisi ekonomi. Kondisi ekonomi yang sangat terpuruklah yang menyebabkan semua orang miskin melakukan hal seperti itu. Mau bagaimana lagi semuanya serba susah, mau makan susah, mau kerja susah, mau sekolah susah, tak ada yang tak susah di negeri ini. Tapi  ada pengecualian, “bagi mereka- mereka yang beruntung terlahir sebagai anak pejabat atau konglemerat- konglomerat di Negara ini” hal seperti ini tak akan menyentuh sedikitpun kulit mereka.  Karena sudah hukum alamnya di Negara ini, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Tak heranlah kalau banyak orang yang bunuh diri karena tak kuat dengan keadaan ekonominya dan tak perlu heran juga kalau banyak orang sakit yang minta disuntik mati karena gak kuat bayar pengobatan rumah sakitnya.
Namun apakah opini ”yang miskin selalu jahat” ini akan selamanya melekat pada orang miskin. Walaupun kita tahu tak sedikit pula orang kaya dan pejabat yang kelakuannya melebihi kelakuan keji yang dilakukan orang miskin. Ya contohnya saja korupsi uang rakyat miliyaran rupiah hal ini sudah pasti mengakibatkan penderitaan bagi ratusan ribu orang miskin di Negara ini. Belum lagi masalah- masalah moral para pejabat yang lebih parah lagi.
Yah begitulah dunia… siapa yang kuat dia yang berkuasa. Siapa yang kaya dia bisa menentukan opini orang lain. Dan omongan yang “salah sekalipun dari mulut orang yang berkuasa” dapat menjadi benar, berbanding terbalik dengan omongan yang “sangat benar sekalipun yang terlontar dari si miskin” dapat menjadi salah dimata ornag lain. Juga  iblis sekalipun bisa menjadi malaikat dipandangan orang banyak hanya dengan yang namanya UANG…

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - and an additional touch of admin | riyan_malik@rocketmail.com